Subardi: Peningkatan Jumlah UMK Harus Dibarengi dengan Peningkatan Kualitas Produk

05-09-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Subardi dalam RDP Komisi VI dengan Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN), Ketua KPPU, Kepala BP Batam dan Kepala BPK Sabang, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2023). Foto : Devi/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Subardi menilai semakin meningkatnya jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK) yang muncul di Indonesia harus dibarengi dengan peningkatan kualitas produk yang ada. Hal tersebut penting agar produk-produk UMK nantinya tidak justru kalah saing dengan produk impor yang juga mulai menjamur di pasar domestik.

 

"Ini perlu adanya suatu pengawalan khusus, agar mereka mampu bersaing dengan kualitas. Tidak hanya marketingtetapi bagaimana mampu bersaing dengan kualitas untuk bukan hanya sebatas bersaing internal, tetapi bersaing eksternal dengan produk luar negeri," ujarnya dalam RDP Komisi VI dengan Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN), Ketua KPPU, Kepala BP Batam dan Kepala BPK Sabang, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

 

Politisi Fraksi Partai NasDem ini menambahkan, di tengah iklim perdagangan bebas, kualitas menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Ini merupakan tugas dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai garda terdepan dalam mengawal peningkatan dan pertahanan kualitas produk-produk lokal.

 

Meskipun demikian, kecilnya anggaran yang diberikan kepada BSN diharapkan tidak membuat BSN berkecil hati. BSN justru harus mampu berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mengawal kualitas produk UMK di Indonesia.

 

"Saya menyarankan bagaimana mengkolaborasikan antara BSN dengan pemerintah daerah, mereka kan juga punya namanya Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, dinas dinas terkait kaitannya dengan UMK. Bagaimana ini mengkolaborasikan dalam kaitannya membentuk kanwil atau mitra atau semacam MoU atau apa. Ini perlu dilakukan, jangan hanya berfokus pada anggaran APBN yang diberikan pemerintah pusat kepada BSN itu yang diutak atik," tegasnya.

 

Diketahui, BSN mendapatkan alokasi anggaran tahun 2024 sejumlah Rp228 miliar yang terdiri dari Rp93 miliar untuk Program Standardisasi Nasional dan Rp134 miliar untuk Program Dukungan Manajemen. (bia/rdn)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...